Sebagian besar sekolah bahkan universitas di Indonesia sekarang jarang yang memakai kapur tulis. Alasannya adalah kapur tulis dianggap kotor, berdebu dan dapat membahayakan kesehatan. Tapi pada dasarnya bahan kapur tulis tidaklah beracun. Bahan kapur tulis sendiri terbuat dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam. Partikel kapur tergolong besar sehingga untuk orang yang alergi terhadap debu mungkin akan menganggu seperti bersin dan batuk. Tapi partikel kapur ini tidak masuk ke dalam paru-paru. Karena ukuran partikelnya yang relatif besar, maka debu kapur akan disaring oleh bulu hidung kita . Terus bagaimana dengan spidol?
Spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata mengandung bahan kimia berbahaya yaitu xylene. Bahan inilah yang menimbulkan aroma khas pada spidol. Partikelnya yang lebih kecil daripada kapur memungkinkan masuk ke dalam tubuh. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit. Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan .
Untuk menghindari bahaya tersebut, jangan gunakan spidol terlalu dekat dan dalam jangka waktu yang lama. Tapi sekarang sudah banyak spidol yang bebas dari bahan kimia berbahaya kok. Tinggal kita aja yang pinter-pinter memilih spidol yang bagus. Tapi ane sendiri lebih senang pake kapus tulis dan papan tulis yang berwarna hijau tua atau greenboard (kayak papan tulis di jepang) karna warnanya yang kontras dan jelas , kalau pake whiteboard dan spidol kadang-kadang suka silau dengan cahaya ketika duduk di pinggir kelas .
Semoga tulisan ane bisa menambah pengetahuan kita. Terima kasih .
Share
0 komentar:
Posting Komentar